Rabu, 14 Januari 2009

KISAH SEORANG PROFESIONAL

Rute Perjalanan

Foto Saya Dilokasi Keberangkatan - Mimika

Lokasi Tenggelamnya KM Risma Jaya

Lokasi Hilang Dan Ditemukan

Kisah ini bermula ketika saya bertugas ke kabupaten Asmat, sebagai anak muda dari jakarta tentunya sangat senang bertemu dengan teman yang berasal dari daerah yang sama. Kita sering bertukar pikiran mengenai kondisi masyarakat di daerah ini tentunya dari sudut pandang yang lain saya belajar. Sebuah hal yang menarik dari beliau adalah di kabupaten ini dia merupakan dokter yang pertama kali melakukan operasi sesar tentunya dengan segala kekurangan fasilitas yang ada. Kita banyak bercerita dari persepsi masing - masing apa yang seharusnya dilakukan kabupaten ini.

Beberapa bulan kemudian saya berkesempatan untuk kembali ke kabupaten tersebut sehingga sebagai mana layaknya teman, kita saling berkunjung, seperti biasa pertemuan kita dilakukan pada saat makan, sambil bertukar pikiran dan bercerita melihat perkembangan masyarakat seiring perjalanan waktu tentunya dari sudut pandang anak muda jakarta yang sekali lagi berasal dari profesi yang berbeda. Pertemuan kami cukup singkat karena kita masing -masing punya kesibukan sendiri - sendiri dan saya juga harus kembali lagi kejakarta. Dan Pertemuan terakhir saya adalah ketika dia melakukan presentasi sosialisasi kesehatan alat reproduksi "memberikan pendidikan kepada anak - anak papua" yang menyelingi presentasi kami, dimana dihari senin kami melakukan presentasi yang diselingi oleh dia pada hari selasa dan dilanjutkan dengan kami dihari rabu.

Pada tanggal 14 Januari 2009 jam 1.00 pagi saya dikagetkan dengan telpon dari seorang teman yang menyampaikan berita bahwa KM Risma Jaya yang membawa teman saya yang sehabis mengabil cuti tenggelam pada perjalanan dari Timika - Menuju Asmat, di muara sungai Aswezt. Keesokan harinya saya bersama - sama teman - teman mencoba menghubungi kontak - kontak kita diagats.

Sms dari koramil agats yang saya masih simpan berbunyi : "selamat malam pak untuk terus dilakukan dengan kapal wulan ndari, tapi sampai saat ini belum ada tanda - tanda pak rencana besok pencarian dilakukan dengan helly dipimpin langsung oleh bupati kabupaten Asmat". Jam 11.30 keesokan harinya kami mendapat kabar ditemukan satu orang tetapi dalam keadaan meninggal dunia di kampung per sekarang sedang menuju ke Agats. Sambil berharap - harap, saya dijakarta menunggu kabar terbaru mudah - mudahan bukan teman saya. Tetapi setelah melakukan konfirmasi dari tiga orang yang berbeda ternyata memang benar itu merupakan teman saya. Selamat Jalan Teman (dr.Wendyansyah Sitompul SpOg), kamu adalah orang yang hidup dari sebuah profesi, dan kamu pergi juga karena tujuan sebuah profesi, kamu adalah seorang profesional sejati.

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya Charles Staa adalah teman SD Triguna dan SMP Tarakanita V Dr. Wendyansyah Sitompul dan ayahnya Bp. Panusunan Sitompul adalah teman baik ayah saya sejak muda. Saya sungguh berduka atas kepergian Wendy yang saya kenal baik dan kalem orangnya. Terakhir kali kita bertemu adalah saat pernikahan Wendy di Jakarta beberapa tahun lalu. Banyak kenangan manis yang saya ingat semasa SD dan SMP. Selamat Jalan Sahabatku Dr. Wendyansyah Sitompul SpOG. Semoga Tuhan YME melindungimu disana.
Charles Staa & Keluarga
Melbourne, Australia

Rumah Melati mengatakan...

sudah lama sekali ga pernah ketemu kak wendy, jadi begitu denger berita duka seperti ini, kaget banget.
kenangan terakhir waktu masih kecil, rame2 main kemah2an di rumah Nini Cisalak...

selamat jalan kak wendy...

your cousin,
melati-surabaya

Unknown mengatakan...

Saya Aan,
Teman beliau di smp tar5, sma PL dan kuliah di UI walau beda fakultas. dr Wendy, selamat jalan. hormat saya akan pengabdian mu terhadap masyarakat Papua. You live such a great life.

Kabar terakhir jenasah sudah berada di jakarta menunggu kepulangan istrinya dari papua.

Johannes Keioranto,

Unknown mengatakan...

Saya dr. C. Singgih Wahono, yang pernah bersama dengan dr Wendy mengabdi di Timika, dan tinggal bersama di sebuah Klinik di Timika tahun 2006. Walaupun kami hanya bertemu tidak lebih dari 1 minggu di Timika (karena kemudian saya pindah ke Jayapura), tapi pertemuan ini membekas di hati saya, dan kami seolah-olah sudah seperti sahabat lama, karena kami banyak persamaan dalam pandangan dan juga hobi. Kemudian juga saat dr. Wendy akan bermaksud pindah ke Merauke, beliau sempat tinggal di rumah dinas saya di Jayapura beberapa hari. Kami sempat keliling Jayapura, bahkan sempat saya antar sampai perbatasan dengan Vanimo, PNG.
Dr. Wendy adalah seorang teman yang baik, rendah hati, halus tutur kata dan sifatnya. Sebagai seorang dokter, saya mendapat kesan bahwa beliau adalah seorang dokter yang bertanggungjawab, penuh kasih dan perhatian dengan pasien.

Selamat jalan sahabatku,meskipun pedih rasanya kehilangan sahabat baik, tapi saya percaya bahwa kuasa Tuhan lebih besar. Saya percaya engkau sekarang ada dalam pelukan Bapa Yang Maha Kuasa.
Semangat dan kasihmu dalam pelayanan akan memberi cahaya dan teladan untuk saudara-saudaramu para dokter.

Sahabatmu yang merasa kehilangan

dr. C. Singgih Wahono, SpPD
(singgih.wahono@gmail.com)